Thursday, October 22, 2009

Happy Birthday To Me

Hari ini, dua puluh satu tahun yang lalu. Di rumah sakit St. Carolus Jakarta aku dilahirkan. Berbeda dengan yang lainnya, aku dilahirkan sungsang, dengan posisi bokong yang berada di bawah, bukan kepala seperti kehamilan pada umumnya. Kedua orang tuaku cemas, khawatir aku akan tumbuh berbeda, tidak normal. Karena sampai beberapa hari aku dilahirkan, posisi tubuhku seperti kodok yang terbalik. Untungnya aku punya Super Dad yang sabar luar biasa. Dengan telatennya beliau membedong aku. Jika bayi normal dibedong dua kali sehari sehabis mandi, maka Bapak tidak pernah lelah mambedong aku berkali-kali, bahkan sehabis pipis maupun pup, mengurut-urut kakiku, meluruskannya agar kelak bisa berjalan normal, tidak cacat. Sebab ketika itu, ada bayi lain yang juga terlahir sungsang, dan dipastikan tidak bisa berjalan normal oleh dokternya.

Sekarang usiaku sudah 21 tahun. Alhamdulillah aku sehat, aku normal (jika belum pernah punya pacar dieleminasi dari parameter tolak ukur tingkat kenormalan seseorang tentunya). Aku cantik, baik, cukup menarik, pintar, kharismatik, punya banyak teman, sukses dalam karir, keluarga dan pendidikan. Alhamdulillah. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bahagia, yaa walaupun memiliki tubuh gendut kadang sedikit menggangu, tapi itu bukan masalah besar kecuali bakat diabetes yang mungkin menurun padaku kalau aku tidak rajin olah raga dan diet gula.

Tapi ada yang kurang lengkap tahun ini. Dua bulan yang lalu Bapak meninggal. Seharian tadi, bahkan sedari sore kemarin aku sedih bukan main. Aku kangeeeen sekali sama Bapak. Aku sampai nangis sesenggukan. Sekalipun tahun-tahun sebelumnya, Bapak hanya mengucap selamat jika Ibu tidak lupa mengingatkan beliau, tetap saja rasanya tidak enak. Nikmaaaat sekali rasanya mengenang Bapak. Betul apa yang banyak orang bilang, kita tidak akan pernah tahu betapa berharganya seseorang jika kita belum kehilangannya. Huhuhu..makanya sebelum kehilangan, jaga dan sayangi baik-baik orang di sekeliling kita, terutama orang tua dan keluarga.

Secara kasat mata, tidak ada yang spesial hari ini. Tiga hari ini adekku ngambek, sudah tiga hari pula dia mendiamkan aku, padahal aku sudah mencoba berbaikan dengannya, tapi tetap saja dia cuek. Yowes, mau diapain lagi. Nanti juga baik sendiri, pikirku.

Kemarin aku pulang malam, baru sampai rumah sekitar pukul sepuluh. Lelah sekali rasanya. Bahkan moment dua jam berikutnya yang seharusnya spesial, tidak aku hiraukan. Aku langsung pulas begitu kepalaku menempel bantal. Aku sempat menerka-nerka siapakah gerangan yang akan jadi the first one. Berharap kalau-kalau ada cowok keren yang nun jauh di tempat lain sedang menghitung mundur hari jadiku ini. Ah tapi sudahlah..rasa kantukku lebih penting daripada menghayal hal-hal ga penting yang nantinya malah bikin sakit hati kalau tidak sampai kejadian.

Jam 4 pagi aku bangun. Berharap ada nomor ponsel cowok keren yang mampir di kotak masuk telepon selulerku. Ehm..ada satu pesan. O..o..siapa dia? Aku bersenandung dalam hati. Weh..aku dibuat kaget setelah tahu siapa pengirimnya. Ternyata adek ku yang lagi ngambek loh yang jadi the first one-nya. Jam 12 lewat dikit pula.. Oalaaah.. Ironis betul. Sebab aku tau, dia tidak sedang mengerjaiku, dia betul-betul lagi ngambek sama aku. Jadi terharu.

Hari ini aku lalui seperti biasa. Beberapa teman dekat mengucapkan selamat. Aku sengaja merubah tanggal lahirku di facebook. Cuma kepingin lihat, apa ada yang masih ingat hari ulang tahunku. Ternyata ada. Hehehe.. Dan beberapa teman lainnya jadi tahu setelah melihat wall-ku. Hehehe..

Sorenya kami kedatangan saudara dari cikarang. Bibiku, bibi kesayanganku sengaja datang untuk merayakan ulang tahunku. Kami makan-makan di nasi uduk lesehan di kawasan Cikini, dan terakhir membeli setengah lusin donuts untuk si bungsu yang kebetulan tidak ikut.

Alhamdulillah,
Hari ini begitu luar biasa. Puji syukur atas segala nikmat sehat, rizki, keluarga, teman, sahabat yang telah Allah berikan padaku. Betapa cepat waktu berlalu. Berkurang dua puluh satu tahun sudah umurku. Ya Rabb.. Berikanlah aku usia yang berkah, rizki dan hidup yang bermanfaat, selalu sehat, tidak lalai, peduli pada sesama, selamat dunia dan akhirat.. Amin..

No comments:

Dilema fulltime house wife.. fulltime mother..

 Bismillah,   menjadi full ibu rumah tangga sebenernya sudah jadi cita-cita jadi jaman baheula selagi masih gadis.. Bahkan mimpi itu pernah ...