Thursday, May 24, 2012

Nobody is perfect.. Yeah.. He's just nobody


Sekalipun saya belum tahu apakah nanti pada akhirnya saya bakalan menikah dengan pacar saya yang ini, paling tidak kemungkinan bagi saya untuk perlu menyesali kebersamaan kami kalau toh pada akhirnya kami ngga jadi itu kecil.
Saya tidak memilih bersamanya setelah proses panjang dengan menyeleksinya dari pria-pria lain.
Saya tidak membandingkannya dengan pria-pria lain.
Saya tidak memilihnya karena atribut apa pun..
Saya memilihnya tanpa alasan yang sampai saat ini saya sendiri belum tau apa..
Tapi sejalan waktu, ada satu alasan yang saya sadari ada padanya..
Bisa jadi dia cuma pria biasa, pria seumuran saya yang sepintas sama kekanakannya dengan saya..
Barangkali juga kemapanan wawasannya tentang ilmu agama dan kualitas ibadahnya biasa-biasa saja jika dibandingkan pria-pria lain yang selama ini selalu jadi cita-cita suami idaman saya..
Tapi, tidak peduli bagaimanapun banyak-kekurangannya dia, tidak peduli bagaimanapun dodol dan onyonnya dia, ada satu hal yang tidak bisa dilakukan pria-pria lain dan cuma dia yang bisa. 
He suits me well… and it perfectly perfects his imperfection that makes him perfect, for me at least.

No comments:

Dilema fulltime house wife.. fulltime mother..

 Bismillah,   menjadi full ibu rumah tangga sebenernya sudah jadi cita-cita jadi jaman baheula selagi masih gadis.. Bahkan mimpi itu pernah ...