Sekalipun saya belum tahu apakah nanti pada akhirnya saya
bakalan menikah dengan pacar saya yang ini, paling tidak kemungkinan bagi saya
untuk perlu menyesali kebersamaan kami kalau toh pada akhirnya kami ngga jadi
itu kecil.
Saya tidak memilih bersamanya setelah proses panjang dengan
menyeleksinya dari pria-pria lain.
Saya tidak membandingkannya dengan pria-pria lain.
Saya tidak memilihnya karena atribut apa pun..
Saya memilihnya tanpa alasan yang sampai saat ini saya
sendiri belum tau apa..
Tapi sejalan waktu, ada satu alasan yang saya sadari ada
padanya..
Bisa jadi dia cuma pria biasa, pria seumuran saya yang
sepintas sama kekanakannya dengan saya..
Barangkali juga kemapanan wawasannya tentang ilmu agama dan
kualitas ibadahnya biasa-biasa saja jika dibandingkan pria-pria lain yang
selama ini selalu jadi cita-cita suami idaman saya..
Tapi, tidak peduli bagaimanapun banyak-kekurangannya dia,
tidak peduli bagaimanapun dodol dan onyonnya dia, ada satu hal yang tidak bisa
dilakukan pria-pria lain dan cuma dia yang bisa.
He suits me well… and it
perfectly perfects his imperfection that makes him perfect, for me at least.
No comments:
Post a Comment