Pagi ini, saya sedang 'mood' untuk membeli sarapan kami hari ini. Sepulang membeli empat bungkus nasi uduk tidak jauh dari rumah, saya melengang santai menyusuri gang. Tiba-tiba saya terusik oleh sesuatu. Saya memicingkan mata menyusuri seberkas cahaya di sela-sela pohon jambu di halaman rumah saya, yang sepersekian detik tadi menyilaukan mata saya. Saya membatin sembari berpikir,
"Benda bulat apa ituu?"
Astaghfirullah.. Bagaimana mungkin saya sampai perlu "berfikir" untuk mengetahui bahwa cahaya itu datang dari matahari. Saya seperti merasa disentil.
Mentari menyapa saya pagi ini. Ia memanggil. Saya sadar, saya sudah begitu lama mengabaikannya. Beberapa hari terakhir memang langit lebih sering bergelayut mendung (bahkan samapai hujan besar), dan bersamaan itu, saya malah sibuk mengeluh. Sedang hari ini, ketika alam menyuguhkan pagi yang indah, langit yang cerah, mentari yang hangat.. Saya malah terlalu asik menikmatinya tanpa terfikir untuk sejenak berhenti dan mengucap syukur. Alhamdulliah hari ini cerah.. ^_^
"Benda bulat apa ituu?"
Astaghfirullah.. Bagaimana mungkin saya sampai perlu "berfikir" untuk mengetahui bahwa cahaya itu datang dari matahari. Saya seperti merasa disentil.
Mentari menyapa saya pagi ini. Ia memanggil. Saya sadar, saya sudah begitu lama mengabaikannya. Beberapa hari terakhir memang langit lebih sering bergelayut mendung (bahkan samapai hujan besar), dan bersamaan itu, saya malah sibuk mengeluh. Sedang hari ini, ketika alam menyuguhkan pagi yang indah, langit yang cerah, mentari yang hangat.. Saya malah terlalu asik menikmatinya tanpa terfikir untuk sejenak berhenti dan mengucap syukur. Alhamdulliah hari ini cerah.. ^_^
No comments:
Post a Comment